Skip to content

Krisna Prasetyo

Terus terang saja,
Dulu ketika saya belum pernah melihat banyak sampah yang dibuang di sungai, saya memang pernah terobsesi untuk jadi sampah.
Dulu ketika saya belum pernah melihat banyak jalan yang rusak dan berlubang di sana sini, saya memang pernah terobsesi untuk berubah jadi jalan.
Dulu ketika saya belum pernah melihat payung rusak tergeletak di tong sampah, saya memang pernah terobsesi untuk menjelma jadi payung.
Dulu ketika saya belum pernah melihat pohon-pohon besar ditebangi, saya memang pernah terobsesi untuk berubah jadi pohon.
Dulu ketika saya belum pernah melihat kalau kambing ternyata gak bisa ngomong, saya memang pernah terobsesi untuk bermetamorfosis jadi kambing.
Dulu ketika saya belum pernah melihat musibah pesawat terbang jatuh, saya memang pernah terobsesi untuk menjelma jadi pesawat terbang.
Dulu ketika saya belum pernah melihat anjing saya kesulitan membuka lemari es ketika kelaparan, saya memang pernah terobsesi untuk berubah jadi anjing.
Dulu ketika saya belum pernah melihat burung-burung tinggal di dalam sangkar, saya memang pernah terobsesi untuk menjelma jadi burung.
Dulu ketika saya belum pernah melihat musibah kebakaran, saya memang pernah terobsesi untuk berubah jadi api.
Dulu ketika saya belum pernah melihat musibah banjir, saya memang pernah terobsesi untuk berubah jadi air.
Tolong didukung ya!

MAKIN BANYAK YANG SEMPAT SAYA LIHAT, DENGAR, RASA DAN ALAMI, MAKIN BESARLAH KEINGINAN SAYA UNTUK MENJADI DIRI SAYA SENDIRI

Kalau toh anda tidak mampu atau belum mampu untuk mendukung, mungkin secara minimal tolong jangan pernah ganggu saya untuk menjadi diri saya sendiri secara sederhana sesuai dengan situasi kondisi serta bakat, kemampuan dan kelemahan saya.
Okay dan Terima kasih!

Perkenankanlah saya menjadi saya!