Skip to content

Krisna Prasetyo


Nah... ini sambungan dari posting sebelumnya tentang sinusitis maxillaris. Setelah pada posting sebelumnya aku udah njelasin panjang x lebar x tinggi (lho??), sekarang akan aku jelasin, atau lebih tepatnya ceritain, tentang bagaimana penanganan medis kalau, setelah dilakukan pemeriksaan, positif ada cairan masuk ke rongga sinus, dalam hal ini rongga sinus maxilla (terdapat di kedua sisi pipi). Seperti udah aku tulis di posting sebelumnya, hari ini adalah hari yg akan ku inget sepanjang hidup. Kenapa? karena pada hari ini, tanggal 12 Oktober 2010, aku akhirnya menjalani operasi pengangkatan cairan di rongga Sinus Maxilla (Sinusitis Maxillaris). Bertempat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, operasi dilakukan tepat pukul 11.15 WIB setelah melalui serangkaian tes pra operasi, antara lain tes alergi, yg dilakukan untuk mengetahui apakah pasien memiliki alergi terhadap suatu jenis barang/obat tertentu atau tidak. Setelah proses tes alergi selesai pada pukul 10.30, aku langsung bergegas pergi ke Ruang 21(yg jelas bukan 21 tempat nonton film di mall-mall), untuk segera dilakukan tindakan medis berupa operasi irigasi rongga sinus maxilla. Penanganan pertama adalah memberikan obat bius ringan pada kedua lubang hidung. Selanjutnya aku disuruh menunggu sekitar setengah jam agar obat bius tadi bekerja. Setelah setengah jam lamanya aku menunggu, mulai deh tindakan medis dilakukan. Pertama, tentu, aku disuruh pake baju khas operasi, baju panjang warna hijau, yg jadi kelihatan serem kalau dipake di ruang operasi. Setelah itu aku disuruh duduk di sebuah kursi yg berlampu besar di atasnya (syereeemm). Udah duduk manis, hidungku disemprot dg obat bius keras. Obat inilah yg membuat hidungku mati rasa. Parahnya cairan itu menetes ke bibir dan lidah. Alhasil, bibir dan lidah ikutan mati rasa. Setelah dokter meyakinkan bahwa hidungku udah mati rasa, mulai deh operasi dilakukan. Tapi sebelumnya mataku ditutup pake kain. Kata dokternya sih biar gak takut. Aku pasrah aja deh. Setelah dokter meyakinkan kalau aku udah ga bisa liat, mulai hidungku digorok-gorok (aaahhhh....). Pada saat semua peralatan dokter menyentuh bagian dalam hidungku, emang ga kerasa apa-apa, tetapi pas sebuah benda tumpul mulai mencoba menggedor tulang di pipiku, pipi serasa remuk. Ya, itulah rongga sinus yg di dalamnya terdapat cairan tadi. Dokter mencoba membuat 'jalan' untuk memasukkan selang yg selanjutnya akan dialiri air masuk ke dalam rongga sinus tadi. Ternyata membuat 'jalan' tadi sama sulitnya dg saat Daendels membuat jalan antara Anyer-Panarukan (sok sejarawan). Saat itu sebuah benda dipaksa untuk bisa masuk menembus tulang di pipiku. Saat benda itu dipaksa masuk terdengar suara "krek" tanda benda tadi udah berhasil membobol tulang di pipiku tadi (hooreeeee...). Setelah 'jalan' dibuat, selang mulai dimasukkan. Hidungku dialiri lebih dari segalon air (hwaduhhh). Setelah terasa ada cairan masuk ke dalam pipiku, seketika itu juga cairan tadi keluar dari hidungku. Hampir 5X hidungku dialiri air. Setelah dipastikan cairan tadi keluar semua, tak lupa juga dimasukkan obat (kata dokternya sih)ke dalamnya. Selang dilepas dan hidungku dimasukin kapas sampe menembus bagian pangkal hidung dan operasi dinyatakan selesai. Uppss,, itu untuk yg kiri, yg kanan belum mas (kata dokternya). Ya, pada hari ini dilakukan 2X operasi di 2 lubang hidungku karena menurut hasil foto rontgen diketahui aku menderita Sinusitis Maxillaris pada kedua sisi atau istilah kerennya Sinusitis Maxillaris Bilateral. Jadiiii.... tindakan medis tadi dilakukan kembali persis seperti di atas, tetapi pada lubang hidungku yg sebelah kanan. Penderitaan belum usai (pikirku).. Setelah hampir setengah jam aku berjuang di dalam kamar operasi, operasi akhirnya dinyatakan selesai total. Hidungku dimasukin kapas pada kedua lubang. Alhasil, napas pun susah. Apalagi buat nelan, butuh perjuangan. Setelah itu, cairan campur darah terus menerus keluar dari hidung. Sampe sama susternya dikasih segebok kain kassa buat persediaan kalau terus keluar cairan dari hidungku (trims sust). Akhirnya, setelah ribet mengurus obat, pukul 14.30 tettt, aku keluar dari Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang dg terus menempelkan kain kassa di hidungku yg telah berisi kapas di dua lubangnya (mirip m*yat... Hiiiiiiii......). Dan selama perjalanan pulang, kain kassa tadi masih terus dibasahi cairan dan sedikit darah dari hidungku. Sampe rumah, sekitar pukul 16.00 tettt, kapas di dalam hidung aku lepas, dan nafas lega pun aku hela untuk pertama kali (hiyyaaa). Tetapi seperti layaknya seseorang yg baru dilukai, rasa sakit itu masih akan terasa. Sampe aku menulis posting ini, sekitar pukul 22.30, rasa ngilu masih terasa di tulang kedua pipi. Tapi lega rasanya, semua berjalan lancar hari ini, meskipun ada sedikit ganjalan. Apa itu???? Aku dijadwalkan untuk menjalani operasi serupa, Selasa pekan depan. Ampuuunnnn..... sekali aja udah kuapookkk, mau nambah lagi.. Ampunnn Dokterrrr..... Tapi demi kesehatan, apapun akan kutempuh..
Finally, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita. Kita menyadari kalau untuk sehat ternyata membutuhkan perjuangan tanpa lelah dan tanpa rasa takut. Untuk itu, lebih bijaksana rasanya kalau kita menjaga kesehatan sejak dini, sebelum semuanya terlambat..

Akhirnya, FIGHT AGAIN FOR THE NEXT SURGERY..


wew... apa tuh??? mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, apakah sinusitis maxillaris itu??? Terus terang aku pun gak tau apa tuh sinusitis, tapi kebetulan sekarang aku menderita penyakit itu, jadi mau gak mau harus mencari tahu. Menurut beberapa sumber, Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya.
Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).
Jenis sinusitis ada beberapa yaitu :
1. Sinusitis maxillaris biasanya bikin nyeri di pipi dan gigi atas
2. Sinusitis frontalis biasanya nongkrong di dahi bawah dan alis mata
3. Sinusitis sphenoid kerjanya menyiksa belakang mata, puncak kepala, dan pelipis. olehnya itu dia dijuluki  “Sinu kejam”
4. Sinusitis ethmoid mempunyai daerah yang paling sedikit, ia hanya ada di balik mata.
Sinusitis banyak ditemukan pada penderita hay fever yang mana pada penderita ini terjadi pilek menahun akibat dari alergi terhadap debu dan sari bunga. Sinusitis juga dapat disebabkan oleh bahan bahan iritan seperti bahan kimia yang terdapat pada semprotan hidung serta bahan bahan kimia lainnya yang masuk melalui hidung. Jangan dilupakan kalau sinusitis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Sinusitis maxillaris sendiri bisa disebankan alergi atau infeksi odontogen yang kronis. Ceritanya, gigi yang berlubang karena kuman dan tidak dirawat dengan benar akan mengakibatkan radang di daerah akar gigi (di dalam gusi). Keradangan yang tidak dirawat tuntas dan tidak dihilangkan penyebabnya akan meluas dan berlanjut menjadi bernanah.
Ujung akar gigi belakang kiri dan kanan atas, terutama gigi geraham paling depan, menempel persis di bawah rongga di bawah hidung (sinus maxillaris). Apabila gigi tersebut berlubang dan tidak dirawat, akan terjadi radang pada bagian bawah (lantai) sinus maxillaris. Radang itulah yang mengakibatkan timbulnya lendir di dalam rongga hidung. Sehingga, akan terus-menerus ingusan. Ciri2 lainnya bau mulut tak sedap, lendir yang timbul berbau, rasa nyeri di daerah pipi dan gigi yang terinfeksi.
Nah, inilah yang dimaksud dengan judul di atas. Penyakit ini pula yang menyerangku sekarang. Bolak balik Rumah Sakit pun aku lakoni demi kata sembuh. Setelah proses konsultasi, aku dianjurkan untuk operasi pengangkatan cairan yang nyasar ke rongga sinus tepatnya di pipi. Penyebabnya diduga karena gigi berlubang pada geraham atas. Aku pun dianjurkan lagi untuk menjalani foto panoramic, sejenis foto rontgen khusus untuk gigi. Setelah hasil foto jadi, diketahui ada 3 gigiku yg berlubang, dan sekali lagi dianjurkan untuk dicabut. Itu merupakan persyaratan untuk menjalani operasi pengangkatan cairan tersebut. Tetapi setelah konsultasi dengan dokter THT ternyata persyaratan dari gigi tidak diperlukan. Operasi bisa dilakukan dengan hanya menyertakan hasil tes laboratorium. Dan kemarin, tgl 07 Oktober 2010 hasil tes lab keluar dan langsung aku serahkan dokter THT, setelah melihat hasilnya normal semua, aku langsung dijadwal untuk menjalani operasi. Dan, kabar itu pun datang, dan semakin mendekati kenyataan. Operasi dijadwalkan dilakukan pada hari selasa tgl 12 Oktober 2010. Wuihhh,, kayaknya nih hari bakal terus aku inget sepanjang hidup. Dan sekarang, apa yg ada di pikiranku??? cuma perasaan merinding. hiiiiiiiiiii........

Tapi ada hikmah besar dari kejadian ini. Karena diketahui penyebab timbulnya cairan di rongga sinusku adalah karena infeksi yang disebabkan oleh gigi berlubang, maka sejak saat ini aku berjanji akan rajin menggosok gigi. hehehe.... dan bagi pembaca, sebelum semuanya terlambat, aku sarankan untuk serajin mungkin gosok gigi. karena apapun bisa terjadi jika infeksi yang disebabkan gigi berlubang, menyebar ke organ2 penting tubuh.

oia, sebelumnya aku minta doanya agar proses operasi tgl 12 Oktober 2010 selasa depan berjalan lancar. Dan aku bisa membagi pengalamanku saat berada di ruang operasi yang tentunya, unforgettable moment..
FIGHT FOR HEALTHY