Skip to content

Krisna Prasetyo


Hari Senin sore pukul 15.30. Iseng-iseng nonton tipi. Liat ANTV ada pertandingan bola dalam negeri. Setelah diamat-amati ternyata ajang Indonesian Super League. Kebetulan yang main klub kebanggaan Malang Raya, Arema. Tapi tunggu dulu, ini Arema mana ya?? Koq skuadnya bedaaa banget ma musim lalu. Apalagi musim sebelumnya saat Arema berhasil menjadi kampiun Indonesian Super League. Ternyata selidik punya selidik ini adalah Arema yang berlaga di ISL. Sepengetahuan saya ini adalah Arema Versi Rendra Kresna. What the hell?? Dan Arema yang musim lalu sekarang berlaga di Indonesian Premier League. Selama Arema berdiri belum ada tuh "Aremania versi siapa". Tapi saya yakin asal ada nama Arema pasti akan ada Aremania, gak peduli tuh mau versi siapa. Tapi bikin bingung juga sih dan pastinya menguras kantong penonton. Bayangkan saja jika Arema Versi IPL dan Arema Versi ISL main bersamaan, ato setidaknya harinya berdekatan. Bisa dibayangkan akan berapa kali para Aremania datang ke stadion untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga dan berapa duit yang harus dikeluarkan penonton??
Kadang saya mengelus dada, bagaimana bisa kondisi persepakbolaan kita sekarang semrawut gak karuan. Kalo orang awam seperti saya, sudah pasti menduga dan menyangka kalo petinggi-petinggi PSSI yang berada di balik ini semua. Mereka sebenarnya tidak punya sedikitpun rasa cinta terhadap sepak bola meskipun talenta-talenta penuh prestasi bertebaran di segenap penjuru negeri.
Padahal kalo menurut saya ISL yang sudah berlangsung beberapa musim terakhir sudah berjalan baik dan digadang-gadang menjadi ajang liga peringkat 8 Asia. Tapi sekarang gak tau deh peringkat berapa. Kesemrawutan ini dimulai saat tampuk kepemimpinan PSSI beralih ke Djohar Arifin Husin. Sepertinya beliau ingin menghapus bersih PSSI dari segala atribut berbau Nurdin Halid, ketua umum PSSI sebelumnya. Termasuk ajang liganya beserta pelatih timnasnya, Alfred Riedl. Untung aja nama PSSI gak ikut diganti sama dia. Hal inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, mungkinkah persoalan pribadi diikutsertakan dalam kesemrawutan PSSI? Ato ada mesin politik di dalamnya yang sengaja mengorbankan sepak bola nasional untuk kepentingan poltik seseorang? Who knows? Hanya Tuhan dan dia yang tahu.
Yang jelas sekarang kondisi sepak bola negeri ini butuh perbaikan. Bukan hanya sistem liganya tapi juga timnasnya. Buat pengurus baru sudahlah gak ada gunanya saling menyalahkan. Mending bergandengan tangan dan menatap masa depan persepakbolaan kita. Gak usah anti sama kepengurusan lama di bawah Nurdin Halid. Toh gak semua yang ditinggalkan Nurdin Halid cs buruk. Contoh ISL yang beberapa musim sudah digelar. Meskipun masih compang-camping, saya yakin beberapa tahun ke depan akan menemukan jati dirinya. Tapi belum sampai waktu itu ISL sudah dihancukan paksa oleh PSSI kepengurusan baru.
Kondisi timnas tidak kalah menyedihkan. Setahun yang lalu di ajang AFF Cup masih jelas teringat bagaimana keperkasaan Pasukan Garuda di babak penyisihan hingga semifinal ternyata tidak bertaji di babak final dan, lagi-lagi, menyerah pada Malaysia. Yang lebih parah, hal itu justru terjadi di kandang sendiri. Di Stadion Bung Karno. Di depan pendukung Indonesia. What the hell??
Eh gak taunya di ajang Sea Games kejadian serupa terulang kembali. Kali ini Garuda Muda yang ompong di babak final. Dan lagi-lagi Malaysia yang mempermalukan kita. Lagi-lagi juga di Stadion Bung Karno dan lagi-lagi di depan pendukung Indonesia. What the hell part 2.
Saya jadi teringat pernyataan Striker Timnas U23 yang sempat meluas di jejaring sosial. Kalo gak salah berbunyi, kalo anda tidak bisa mendukung timnas saat kalah, anda jangan bersorak gembira saat timnas menang. Memang benar sih, sebagai pendukung setia kita memang harus mendukung timnas apapun keadaannya. Tapi wajar juga dong kalo kita kecewa dengan timnas. Bayangkan, Udah sejak 1991 kita tidak bersorak di partai final Sea Games. Sudah 20 tahun. Dan sampai kapan lagi kita harus menunggu??

Hari Selasa dini hari tanggal 6 bulan Desember tahun 2011, posting dulu, karena malam gambar pun hitam doank..:D Seperti biasa, belum tidur. Nonton TV jadi rutinitas malam menjelang pagi. Tapi hingga pagi menjelang, mata belum juga mau diajak merem. Akhirnya ambil hape, pasang headset, muter lagu2 lama. Mahameru-nya Dewa 19, Mawarku-nya Funky Kopral, sampai Tak Kan Pernah Ada-nya Geisha masuk dalam playlist. Celakanya, karena lagu2 ini mata tambah gak bisa diajak merem. Bukannya ngerock dengan beat gitar yang garang, lagu-lagu di atas gak ngebeat2 banget, lazimnya juga buat pengantar tidur, tapi entah mengapa pikiran malah melayang-layang saat denger lagu-lagu ini. Mungkin bisa ditelaah satu-satu kali ya, mengapa lagu2 di atas malah bikin gak tidur semaleman.
Pertama. Mahameru dari Dewa 19. Lagunya enak sih. Jadinya diputer deh berkali-kali. Sebenarnya bukan tipe lagu pengantar tidur, tapi juga gak melow-melow amat sih. Iramanya lembut diiringi suara-suara alam plus lirik keren, bikin ngantuknya kabur..hwahh..
Lagu kedua. Mawarku punyanya Funky Kopral. Ini jelas bukan pengantar tidur yang baik. Tapi lagu inilah yang pernah aku mainkan bareng anak-anak waktu kuliah. Jadi kembali ke masa itu. Ribetnya latihan sampai suasana manggungnya masih terpatri kuat di otak waktu lagu ini mengalun. Udah deh, makin gak bisa merem...
Nah, yang ketiga ini diluar kebiasaan banget. Tak kan pernah ada miliknya Geisha. Mimpi apa aku bisa dengerin lagu ini... Tapi pas dengerin ini, mulai intro pertama otak langsung melayang ke Kebun Binatang Surabaya. Whatt?? Yah, gak tau deh. Tapi emang tempat itu yang jadi jujugan pertama otak waktu lagu ini masuk kuping. Mungkin kenangan 2 tahun yang lalu yang masih membekas dalam. Pas banget waktu itu tanggal 18 Februari 2010. Hari apa itu? Lupa. Yang jelas tanggal 18 Februari hari ultahku, tapi yg bikin hari itu spesial, apalagi kalo bukan pertemuan dengan seseorang yang pernah mengisi hatiku waktu itu. Kado indah di hari ultah. Tapi cuma sebentar sih. Lalu apa hubungannya dengan Tak Kan Pernah Ada-nya Geisha?? Gak penting sih sebenarnya, cuma pas ngobrol sempet bahas lagu itu yang menurutku mirip banget sama Pretty Boy-nya M2M. Buat ngebuktiin, dinyanyiin sama dia pelan2. Jadi deh, lagu itu punya kenangan manis bahkan sampai detik ini. Nah yang bikin miris, kebahagiaan itu cuma sebentar sekali. Gak sampai sebulan mungkin. Semua harapan-harapan manisku, semua mimpi-mimpi indahku dihancurkan dengan paksa. Yah nasib. Nasib?? Bukan!! Siapa bilang nasib?? Takdir? Gak!. Menurutku, dan kebetulan didukung oleh pernyataan di sebuah adegan film Terminator-nya Arnold Schwarzeneger, bener gak sih nulisnya?, kalo takdir, nasib, itu kita sendiri yang menentukan. Bahasa kerennya No Fate But What We Make. Jelas, takdir atau nasib itu kita sendiri yang bikin. Jadi jangan gampang menyalahkan Tuhan karena takdir atau nasib kita jelek.
Hwaah.. gimana critanya ini malah jadi ajang curhat. Yah, okedeh.. Karena besok musti beraktifitas, ngitung domba dulu...


Kelahiran, kematian, pertemuan, perpisahan adalah takdir yang telah digariskan Tuhan sejak manusia lahir, dan setiap manusia tidak bisa mengelak darinya. Salah satu takdir Tuhan adalah kenyataan bahwa tidak semua manusia dilahirkan dalam kondisi sempurna. Ya, disabilitas (dahulu disebut cacat) adalah salah satu bentuk dari takdir Tuhan, dan tidak seorang pun bisa mengelak darinya. Setiap orang pasti tidak ingin memiliki kekurangan, tapi karena ini adalah takdir Tuhan apa mau dikata. Seorang penyandang disabilitas pasti sudah bisa menerima kekurangan yang dibawanya sejak lahir. Tapi apakah masyarakat sekitar juga melakukan hal serupa? menerima penyandang disabilitas seperti manusia lainnya? Tunggu dulu, hal yang satu ini masih patut dipertanyakan.

Janganlah muluk-muluk, menuntut pemerintah menyediakan fasilitas umum yang memfasilitasi penyandang disabilitas, tapi mulailah dari diri kita sendiri. Sudahkah masyarakat luas menerima kehadiran penyandang disabilitas dan memberikan hak-haknya setara dengan manusia lainnya?? Banyak contoh diluar sana, masyarakat cenderung melihat para penyandang disabilitas sebagai pusat perhatian, sesuatu yang harus dilihat untuk kemudian sikap enggan yang ditunjukkan. Entah enggan untuk berjalan bersama, enggan untuk berdekatan, seakan-akan penyandang disabilitas dianggap sebagai mahkluk luar angkasa. Hal yang sebenarnya sangat tidak bermoral. Apa yang salah dengan mereka? Hanya takdir yang membuat mereka berbeda. Lantas apakah kita punya hak untuk membeda-bedakan mereka dengan masyarakat pada umumnya?. Satu hal lagi yang membuat saya sangat miris yaitu melihat para anak muda jaman sekarang yang cenderung egois dengan menggunakan istilah kelainan kejiwaan (autis) sebagai kata yang keren dan ‘gaul’ (damn! I hate that word). Entah itu karena mereka tidak mengerti arti yang sebenarnya dari autis atau sebenarnya mereka tahu tapi masa bodoh, apapun itu sudah cukup membuat saya miris setiap kali melihat kata tersebut di sebuah jejaring sosial yang bahkan dijadikan sebagai ID di jejaring sosial tersebut. Sebuah gambaran sikap masa bodoh remaja masa kini terhadap penyandang disabilitas.


Di jaman yang semakin modern ini, sudah bukan jamannya penyandang disabilitas dianggap sebelah mata. Tengok saja gelaran Para Olimpiade, Olimpiade yang khusus untuk para penyandang disabilitas. Lihat prestasi cemerlang mereka yang beberapa bahkan melampaui prestasi manusia pada umumnya. Sudah waktunya masyarakat modern mengubah stigma mereka terhadap penyandang disabilitas. Menerima kehadiran mereka di tengah-tengah kita tanpa sedikitpun perasaan berbeda dan memberikan hak-hak mereka setara dengan manusia pada umumnya. Pemerintah, bagaimanapun memegang peran utama dalam hal ini. Salah satunya tentu dengan menyediakan fasilitas umum yang bersahabat dengan penyandang disabilitas. Akses-akses jalan, akses untuk angkutan umum, taman kota, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya harus sebisa mungkin bersahabat dengan para penyandang disabilitas. Dan sebaiknya benar-benar bersahabat. Bukan hanya kedok seperti yang saya lihat di sebuah kampus ternama di Surabaya. Akses tangga memang sudah dilengkapi jalur khusus penyandang disabilitas, tapi menurut saya sangat tidak bersahabat dengan mereka. Bagaimana tidak, akses tersebut dibuat sangat curam. Untuk orang biasa mungkin enak saja lewat disitu, tapi bagi pengguna kursi roda?. Saya berani jamin mereka akan kesulitan untuk naik dan turun. Ini yang saya sebut hanya kedok saja dengan menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas tapi tidak benar-benar bersahabat dengan mereka.


Bukan hanya pemerintah, masyarakat luas, dalam hal ini pengguna internet, juga harus berperan aktif mendukung para penyandang disabilitas untuk mendapatkan haknya. Internet, sebagaimana kita ketahui adalah media paling laris saat ini. Mungkin masih kalah dengan televisi, tapi kedudukan internet dalam masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Inilah yang mungkin menjadi dasar KARTUNET.COM, sebuah situs yang dibuat sebagai media pewartaan dan sosialisasi isu-isu disabilitas, mengangkat topik ini sebagai jalan untuk memupus anggapan miring masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Topik yang kemudian disosialisasikan kepada para Blogger, istilah untuk mereka yang punya dan aktif menulis di blog, untuk membantu mengubah stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Karena blog, bagi sebagian orang sudah dianggap gaya hidup dan membaca blog dianggap sebagai hobi bahkan rutinitas. Inilah yang dimanfaatkan oleh KARTUNET.COM untuk menyebarluaskan seruan untuk tidak memandang para penyandang disabilitas berbeda dari masyarakat pada umumnya. Lantas kenapa blog yang menjadi sasaran KARTUNET.COM menyebarkan misinya ke seluruh penjuru negeri? Karena bloggerlah yang bisa memahami sebuah peristiwa dan kemudian mencurahkannya dalam tulisan dengan hati. Sehingga diharapkan apa yang ditulis adalah benar-benar tulus dari hati untuk mengajak masyarakat luas memupus stigma miring penyandang disabilitas.


KARTUNET.COM dan para Blogger berharap agar seluruh masyarakat luas bergandengan tangan bersama dengan para penyandang disabilitas, tanpa sedikitpun perasaan berbeda. Setidaknya bagi para pembaca blog dan penikmat internet pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Semoga dengan cara ini, masyarakat luas mampu menghilangkan anggapan-anggapan negatif terhadap penyandang disabilitas dan mulai menanamkan pemikiran yang berbeda tidak harus dibeda-bedakan, untuk kemudian mewujudkan masyarakat Indonesia yang peduli terhadap sesamanya yang kurang beruntung. Sehingga hak-hak para penyandang disabilitas tidak terenggut oleh keterbatasan mereka. Semoga...



Anda pun bisa ikut mendukung gerakan mulia ini, sampaikan pendapat anda dengan menulis sebuah komentar tentang artikel ini. Anda juga bisa mengajak teman-teman anda untuk ikut peduli terhadap para penyandang disabilitas dengan menyebarluaskan artikel ini ke akun jejaring sosial anda. Dan mari kita bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang inklusif, sadar dan peduli terhadap saudara kita yang kurang beruntung.


Gak bener kalo orang Indonesia itu dianggap kurang pinter. Banyak kok orang Indonesia yang pinter. Contohnya banyak di bawah ini:

  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter Korupsi.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter memanipulasi data.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter membajak karya orang lain. Saking pinternya sawah-sawah pun dibajak..(lhoo)..
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter ngomong doang tapi nihil aksi. Gak heran banyak pengamat di negri ini. Karena mereka gak bisa bertindak jadi cuma mengamati aja.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter memutarbalikkan fakta.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter mengeruhkan suasana.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter kalo disuruh ngomongin orang lain.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter mencerca orang lain padahal dirinya sendiri belum tentu lebih baik dari yang dicerca.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter kalo disuruh ikut-ikutan. Makanya banyak orang Indonesia yang kehilangan karakter khas.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter keroyokan. Kalo disuruh maju satu-satu suka pada kabur.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter bergaul. Saking pinternya disuruh jadi apa aja mau demi status “gaul”. *damn I hate that word!
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter ngomporin. Untung LPG 3kg sekarang udah jarang meledak.
  • Orang Indonesia itu pinter. Pinter nyari sensasi.
Tuh. Terbukti kan. Orang Indonesia itu emang pinter-pinter. :p


Dalam dunia bisnis yang menyangkut perkembangan karir seseorang, tidak selalu ditentukan oleh kecerdasan, ketrampilan, kepintaran, dan kemahiran. Satu hal lagi yang penting, tetapi sering diabaikan adalah etiket dalam bekerja.
Lazimnya, dalam suatu kantor seorang karyawan tidak bekerja sendirian, tetapi dalam suatu tim, sehingga diperlukan suatu kerja sama antar karyawan. Dengan demikian, satu sama lain harus saling berhubungan dan berinteraksi untuk saling melemparkan ide dan mencari solusi dari setiap masalah. Bahkan, etiket ini diperlukan juga oleh mereka yang berhubungan dengan kator lain seperti halnya bagian promosi atau marketing.
Demi menjaga hubungan kerja pun diperlukan sosok yang sopan dan santun dalam bertutur kata, memiliki sikap profesionalisme dalam bekerja, serta didukung oleh attitude, passion dan keterampilan.
Sikap-sikap yang dimaksud tentunya mencakup prinsip-prinsip sopan santun, mulai dari bagaimana cara berkenalan yang baik, bagaimana sikap ketika menghadap atasan, bagaimana cara menerima tamu di kantor, bagaimana cara menjadi tamu di kantor, etiket sehari-hari termasuk etiket bertelepon. Bahkan, terhadap rekan sekerja sekalipun, jangan pernah sekali-sekali membentak atau bersikap nyinyir, karena biar bagaimanapun juga mereka akan terus berhubungan dalam urusan pekerjaan.
Hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang profesinya banyak bertemu dengan orang lain. Terutama mereka yang bekerja membawa nama perusahaan. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila seorang karyawan dari perusahaan ternama berbicara kasar dengan atasan atau bahkan relasi bisnisnya. Bisa ditebak bahwa karirnya akan mandeg atau bahkan diambang kehancuran.
Oleh karena itu, tanamkan selalu sikap disiplin, kejujuran dan tentunya etiket dalam bekerja untuk mendapatkan perkembangan karir serta bisnis yang berkembang pesat.


Memiliki kaos atau T-Shirt keren memang merupakan kepuasan tersendiri. Apalagi jika kaos punya motif yang unik dan tak ada yang menyamai, banyak orang pasti melirik. Jelas berbeda dengan kaos yang terdapat di department store, mal, atau pusat perbelanjaan lainnya, yang memiliki desain serupa. Bedanya hanya ukuran atau warna.
Lantas, di manakah harus mencari kaos yang memiliki desain unik dan tidak banyak yang menyamai? Salah satu alternatifnya adalah dengan berburu kaos di distribution outlet (distro). Tak heran, jika musim liburan tiba, kota-kota yang dikenal dengan distro-distronya, seperti Bogor, Bandung, Yogyakarta, Malang dan Surabaya kerap disambangi para pemburu fesyen.
Alternatif lainnya adalah dengan membuat kaos desain sendiri. Membuat kaos desain sendiri dengan memesan memang harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan membeli kaos yang diproduksi massal. Jika ingin harga kaos lebih terjangkau, sebaiknya ajak teman-teman segeng atau teman-teman kuliah untuk bergabung dan memesan kaos bersama.
Salah satu masalah yang kerap ditemui jika ingin membuat kaos sendiri adalah menyangkut desain. Terkadang susah mencari desain kaos yang pas dan terlihat oke. Inspirasi tentang desain kaos sebenarnya bisa diambil dari mana saja. Misalnya tentang pelajaran sekolah, kuliah, pergaulan dsb.
Namun jika ingin desain kaos yang lebih atraktif lagi, anda bisa mengunjungi sejumlah situs online store yang menjual kaos dengan desain unik. Misalnya situs Design By Humans (DBH). Situs yang bermarkas di Amerika Serikat ini sebenarnya menjual kaos yang memenangkan lomba desain DBH. Jadi, situs ini layak menjadi lokasi untuk melongok-longok demi mendapatkan inspirasi. Atau jika merasa tertantang, ikuti saja lomba desain kaosnya.
Situs lain yang tak kalah menarik adalah Threadless. Desain-desain kaos terbaru selalu tersaji hampir setiap hari. Anda juga bisa membeli kaos di Threadless dengan harga yang lebih terjangkau saat situs ini menawarkan diskon.
Selain di situs-situs yang telah disebutkan, masih ada sejumlah situs lainnya untuk menggali inspirasi desain kaos. Bagaimana, menarik bukan?
Perlu diingat, situs online store ini hanya sebagai sumber inspirasi desain. Sebaiknya jangan menjiplak hasil desain orang lain. Sebab, desain anda pribadi tentunya tak kalah keren dan lain dari yang lain. Apalagi jika anda memadukan inspirasi ini dengan ide sendiri. Karya anda pastilah tiada duanya.


Selain berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat, tidur yang cukup adalah syarat untuk menjaga kodisi tubuh tetap prima, karena pada saat itulah tubuh beristirahat dan regenerasi sel berjalan secara optimal.
Namun, tidak semua orang bisa tidur malam dengan mudah. Beberapa bahkan baru bisa terlelap saat pagi menjelang. Kalau sudah begini, badan tentu akan terasa lemas dan kantuk menyerang saat beraktivitas keesokan harinya.
Untuk menyiasati hal tersebut, berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan.

  1. Biarkan mata anda relaks sesaat sebelum tidur. Hal ini bisa dilakukan dengan mematikan televisi atau layar monitor yang bisa menyebabkan mata lelah jika berhadapan terlalu lama.
  2. Kurangi kafein dan nikotin, yang dalam jumlah besar bisa membuat orang sulit tidur. Oleh karena itu, sebaiknya hindari teh, apalagi kopi, karena kedua jenis minuman ini mengandung kafein yang akan membuat anda makin sulit tidur.
  3. Selain susu, banyak orang menganjurkan untuk mengkonsumsi madu sebanyak satu hingga dua sendok makan. Setelah itu, minum segelas air putih hangat. Konon, madu dapat menenangkan dan membuat tubuh menjadi relaks.
  4. Untuk menenangkan diri, mandi air hangat dapat dilakukan untuk memberi kesegaran dan suasana relaks. Sama halnya dengan memutar musik yang menenangkan seperti musik instrumental. Ditambah dengan aroma terapi, suasana yang terbangun sangat mungkin membuat anda terlelap.
  5. Bagi sebagian orang, melakukan peregangan tubuh sebelum tidur menjadi cara ampuh untuk membuat tidur semakin lelap. Anda pun bisa mencoba melakukan gerakan ringan seperti melenturkan pergelangan tangan, leher atau berjalan kaki sejenak di rumah atau halaman belakang.
  6. Cobalah mencari posisi yang benar-benar nyaman, yang membuat tubuh anda merasa relaks. Mengganjal bagian punggung, atau menggunakan bantal/guling yang empuk menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan.

Kata orang, mengkritik itu mudah. Karena kita bisa menjudge seseorang dari sudut pandang kita sendiri. Pertanyaannya, apakah bisa kita mengkritik diri kita sendiri?? Hal yang sulit memang, karena hanya sedikit orang yang bisa memandang kekurangannya sendiri. Dan lebih sedikit lagi orang yang bisa memandang dirinya sendiri dengan obyektif.
Nah, tujuan saya menulis ini adalah untuk mencoba mengaca, seperti apa sih diri saya ini? Diluar unsur subyektif atau obyektif, saya menilai diri saya ini adalah orang yang inkonsisten.. Haha.. Mengapa saya katakan demikian? ambil contoh blog ini. Sudah sebulan lebih saya tidak menulis sesuatu disini. Padahal sebagai blog pribadi harusnya sudah banyak sekali pengalaman-pengalaman dan hal-hal yang saya alami dan layak untuk dituangkan di sini dalam kurun waktu sebulan lebih ini. Tapi karena inkonsistensi itulah saya kadang merasa malas untuk memulai menulis dan membuat blog ini minim update sebulan terakhir. Smile
Sebenarnya penting gak sih konsisten itu. Jawabnya adalah amat sangat penting sekali. Karena dengan konsistensi itu kita bisa mendalami sesuatu. Ambil contoh air yang menetes mengenai batu di bawahnya. Dalam sehari mungkin tidak ada efek berarti di batu itu. Tapi apa yang terjadi 5 tahun lagi? atau bahkan 10 tahun kemudian. Batu itu sudah bisa dipastikan akan berlubang karena terus menerus dikikis oleh tetesan air. Air yang notabene adalah benda cair dan batu yang keras pun bisa berlubang karena tetesannya. Itulah hebatnya konsistensi. Bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi hal yang sangat mungkin.
Ada juga pepatah mengatakan, tapi entah pepatahnya siapa Smile, yang berbunyi ‘konsistensi itu membuahkan atensi’. Dari situ kita sudah bisa mengambil makna dari kata tersebut. Yaitu sesuatu yang dilakukan secara terus menerus akan mendatangkan perhatian terhadap sesuatu tersebut. Dan perhatian itu bisa bermacam-macam maknanya tentu bergantung kepada apa ‘sesuatu’ itu.
Dan saya berfikir, inilah ‘kaca’ saya. Konsistensi. Sesuatu yang dilakukan terus menerus, rutin dan berkesinambungan. Saya akan mencoba untuk lebih konsisten lagi dalam menulis sesuatu di sini. Dan tentu saya berharap ada sebuah atensi untuk konsistensi ini. Tapi bukan hanya dalam soal ngeblog mengeblog tetapi juga dalam semua hal di kehidupan kita penting untuk memiliki apa yang dinamakan konsistensi.

ayo Pada masa awal kelahirannya, blog atau situs pribadi dianggap sebelah mata, bahkan cenderung dilecehkan. Sampai sekarang pun sikap nyinyir terhadap bloger tidak pernah hilang. Disebutlah bloger itu narsis yang buang-buang waktu percuma. Persis lahirnya sebuah revolusi, kehadiran awalnya diragukan.
Sekarang, orang yang melek internet tetapi belum nge-blog, istilah merujuk aktivitas dalam membuat dan mengisi blog, dianggap tertinggal zaman. Blog sudah menjadi gaya hidup, mulai dari anak sekolah dasar, selebriti, sampai menteri. Bahkan, 94 dari 96 suratkabar cetak terbaik di Amerika Serikat memiliki blog. Hanya empat surat kabar saja yang "jadul" alias terseret zaman karena tidak memiliki blog.
Jelaslah, di belahan dunia sana blog sudah masuk salah satu kriteria penting sebagai penentu berkualitas tidaknya sebuah surat kabar. Beberapa surat kabar cetak di Indonesia sudah memiliki kesadaran lebih dini dengan membuat blog sebagai tempat curhat para wartawannya atau tempat mengekspos kegiatan keseharian surat kabar itu, yang tidak mungkin termuat dalam surat kabar.
Di Eropa atau Amerika, surat kabar online pun memiliki blog sendiri-sendiri, plus blog pribadi wartawannya yang bisa diklik di jajaran navigasi global pada tampilan surat kabar online tersebut. Ada "cerita di balik berita" yang lebih bebas terungkap dalam blog, yang kadang justru lebih menarik daripada peristiwa itu sendiri.
Ada forum dialog intens yang hangat antara wartawan dan para pembaca. Ada keakraban di sana. Seluruh wartawan, editor, dan pemilik surat kabar bisa disapa serta ditanya tentang berbagai hal. Wartawan yang menulis berita tidak lagi asal lempar tulisan setelah itu tutup telinga: "terserah tulisanku mau dibaca atau tidak, pokoknya masa bodoh".
Hubungan antara koran yang diwakili wartawan dan para pembacanya menjadi berjarak. Wartawan kerap dicap sebagai "orang pintar" yang duduk di menara gading, yang sulit dan tidak bisa disapa pembaca. Akan berbeda persoalannya jika sebuah surat kabar memiliki blog sendiri. Suasana lebih akrab bisa terjalin karena dipersatukan minat yang sama. Wartawan yang biasa menulis rubrik khusus, seperti otomotif, teknologi informasi, dan politik, memiliki "basis massa" pembaca yang luar biasa besar.
Sayang, selama ini aliran informasi hanya satu arah sifatnya. Tidak ada dialog interaktif untuk menangkap umpan balik (feedback) pembacanya, yang kemungkinan ada persoalan baru lainnya yang muncul dari hasil dialog interaktif itu untuk bahan tulisan berikutnya. Bukankah dalam dunia media online ada adagium bahwa berita adalah percakapan itu sendiri?
Jumlah 130.000 blogger Indonesia belum apa-apa dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sudah menyundul angka 230 juta jiwa. Namun, melihat antusias orang yang terus membuat blog di seluruh dunia, jumlah itu rasanya terlalu kecil. Tengok Wordpress, salah satu situs penyedia blog terdepan saat ini, di mana setiap harinya mencatat 50.000 pembuat blog baru. Anda? Jangan malu untuk memulai!
Sumber : Harian Kompas

Akhirnya nulis juga, setelah 1 bulan lebih tidak menginjakkan kaki di blogger. Maklum karena kesibukan yang tidak bisa dilewatkan apalagi diwakilkan :D. Tapi saya punya banyak cerita dalam satu bulan lebih ke belakang. Salah satunya perjalanan tak terlupakan menyusuri pantai selatan jawa, tepatnya di Kabupaten Malang. Di Kab Malang sangat banyak sekali pantai di laut selatan, beberapa di antaranya bahkan mungkin sudah terkenal ke seluruh penjuru nusantara. Siapa yang tidak mengenal Pantai Balekambang, Ngliyep atau Pantai Sendang Biru dan Pulau Sempu nya sebagai salah satu sentra penghasil ikan terbesar di Malang.
Tapi ada yang tau gak, ada pantai yang tidak kalah mempesona di pantai selatan Malang. Namanya Pantai Bajulmati. Mungkin tidak terdengar asing bagi penduduk Malang Selatan. Berbeda dengan pantai-pantai yang saya sebutkan di atas, pantai satu ini masih terbilang virgin, alias masih sedikit yang tau keberadaannya sehingga pantai ini relatif sepi. Tapi justru disitulah yang membuat pantai ini sangat mempesona. Pasir pantai yang membentang sejauh sekitar 3 km dari barat ke timur di tambah deburan ombak laut selatan yang terkenal mematikan dan pesona perbukitan yang menjadi latar belakang pantai, dan suasana yang sepi membuat pantai serasa milik sendiri. Berlokasi di Kecamatan Gedangan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang terkenal dengan Sendang Biru dan Pulau Sempu dan hanya berjarak sekitar 5 km arah barat Pantai Sendang Biru. Akses menuju pantai ini sangat mudah dengan selesainya ruas Jalur Lintas Selatan Jawa yang direncanakan akan menghubungkan Banyuwangi dengan Pacitan menyusuri pantai selatan. Kalau ingin merasakan sensasi lengkap mengunjungi pantai selatan, mampir dulu di Sendang Biru. Disini kita bisa membeli aneka hasil tangkapan laut. Ada Tuna, Tongkol, Cumi-cumi dll. Bisa dibawa pulang atau dibakar ditempat. Benar-benar sebuah paket perjalanan yang tidak hanya memanjakan mata tapi juga perut.
Dan inilah Pantai Selatan yang mempesona banyak orang..

 Pasir putih yang menbentang luas dengan deburan ombak khas laut selatan.
Sebuah bukit bebatuan di kejauhan yang menjorok ke laut, yang jika diperhatikan akan mirip moncong buaya..:)

 Jembatan lengkung yang menonjolkan keindahan arsitektur, menghubungkan ruas jalan Lintas Selatan sekaligus menjadi penanda batas Kec Gedangan dengan Kec Sumbermanjing Wetan.

Pada dasarnya bus adalah sebuah moda transortasi massal yang unik. Dalam mendesain bodi sebuah bus, industri karoseri yang bagus selalu memperhatikan aspek penting yang disebut hard point. Yakni, ketentuan umum yang mutlak harus dipenuhi. Apa saja?

Pertama, chassis unit meliputi posisi mesin, gril, katup udara hisap, sistem kemudi, tangki bahan bakar bagasi, panel kontrol unit elektronik atau ECU dan lain-lain. Komponen-komponen yang disebut tadi dibuat langsung oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) atau pabrikan sasis dan mesin bus. Jika karoseri melakukan perubahan, harus ada uji landasan atau rekomendasi bahkan sertifikat.

Kedua, dimensi keseluruhan kendaraan. Untuk urusan satu ini karoseri harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai regulasi dan masing-masing shasis mempunyai perbedaan tipe standar ukuran yang disesuaikan sehingga diperoleh standarisasi produk.

Ketiga, regulasi Pemerintah yang mengatur konfigurasi tempat duduk, jumlah pintu, penghilangan pintu sopir, pintu darurat, jumlah pintu penumpang dan lain-lain. Di Indonesia aturan ini ditentukan oleh Departemen Perhubungan.

Keempat, teknis body builder. Yaitu, adanya alat dan proses yang sudah dirancang untuk industri pembuatan bus itu sendiri (body builder/karoseri). Semakin baik proses dan maju teknologi sebuah industri karoseri maka bisa meningkatkan kualitas output produk, selain faktor man power dan man hour.

Spesifikasi yang Diminta
Setelah hard point sebagai ketentuan utama sudah terdefinisi, yang harus ditentukan kemudian adalah spesifikasi teknis dari bus itu sendiri akan dibuat seperti apa, berfungsi apa dan mempunyai karakter apa? Spesifikasi atau ketentuan tersebut merupakan perpaduan yang sifatnya kompromistis antara kebutuhan customer, pabrikan, ATPM, distributor, suplier dan lain-lain. Spesifikasi yang Diminta itu meliputi jenis atau model atau desain eksterior dan interior bus, fungsi teknis operasional, aspek ergonomi atau kenyamanan pengguna dan operator. Selain itu, aspek ini juga mencakup cara pemecahan jika muncul masalah, serta solusi dalam mencapai sasaran desain yang diinginkan. Hal lainnya yang perlu diperhatian adalah keunggulan produk tersebut dibandingkan dengan kompetitor Ini merupakan target puncak dari suatu produk yang akan memberikan nilai tambah produk tersebut baik bagi operator bus sebagai konsumen maupun pabrikan karoseri sebagai pembuatnya. Selain itu juga perlu memperhatikan suplai material dan aksesoris yang dibutuhkan karena tidak semua komponen tersebut tersedia lengkap di pasar.

Desain grafis
Ini merupakan bagian sentuhan akhir untuk nilai tambah bagi sebuah bus yang dibuat oleh karoseri. Identitas produk atau brand identity menjadi salah satu pembeda dari para kompetitor sekaligus membentuk identitas golongan pengguna produk tersebut agar mudah dikenali tampilannya oleh masyarakat dan konsumen. Aspek tampilan di sini mencakup kolaborasi aspek visual dua dan tiga dimensi.

Evaluasi terus-menerus
Langkah terakhir dari proses perancangan sebuah produk adalah evalusi berkesinambungan
sebagai proses terus menerus untuk meminimalkan munculnya masalah dan memaksimalkan nilai plus untuk proses mendatang. Salah satunya dengan perbandingan produk tersebut dengan produk pesaing sekelasnya atau pada beberapa tingkatan produk dalam jajaran line up-nya.

Banyak sudah yang bilang kalo waktu itu adalah uang. Tapi menurutku malah lebih berharga daripada uang. Bagaimana tidak, kalo kita kehilangan uang, bisa dengan mudah mendapatkannya kembali. Tapi bagaimana jika kita kehilangan waktu? apa kita bisa mengembalikan waktu yang terbuang itu? Kalo Superman mungkin bisa dengan memutarbalikkan bumi agar waktu bisa kembali ke masa lalu, tapiii apa kita mempunyai kemampuan itu?? Lagian itu juga hanya cerita fiksi..
Jadiii, sebelum kita menyesal di kemudian hari, sangat bijaksana rasanya kalo kita memanfaatkan waktu yang ada agar waktu tersebut menjadi hal yang berguna bagi kita. Makanya sebelum melakukan sebuah tindakan, think twice deh ato kalo perlu think three times ato think sebanyak-banyaknya lah, agar ga ada penyesalan di belakang tar..

Malam-malam iseng-iseng liat blog saya yang dulu. Buka-buka artikel lama, tiba-tiba nemu sesuatu, yang sepertinya sedang hangat-hangatnya jika dibicarakan sekarang. Semua tentu berkaitan dengan semakin semrawutnya kondisi pemerintahan Negara kita. Lalu apa sebabnya pemerintahan negeri kita seperti gak ada beres-beresnya? Analisa saya mungkin karena masalah yang melanda negeri kita ini sudah sedemikian rumitnya sehingga butuh waktu yang gak sedikit untuk memperbaikinya. Tapi karena saat ini saya sedang membaca artikel saya di blog terdahulu, lansung saja saya hubungkan, siapa tahu inilah biang masalah yang ga pernah usai di negeri ini. Apa itu? Artikel saya di blog terdahulu berjudul Sifat-Sifat Manusia Indonesia. Disadur dari sebuah buku berjudul “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggungjawaban” yang ditulis oleh Mochtar Lubis pada sekitar tahun 70an. Tapi saya rasa masih sangat relevan dengan kondisi terkini bangsa ini. Dalam buku itu dijelaskan beberapa sifat-sifat manusia Indonesia. Yang mencengangkan, sifat yang positif hanya satu yaitu manusia Indonesia itu cenderung Artistik. Lalu apa lagi yang lain? Berikut sifat-sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis dalam bukunya “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggungjawaban”:
1. Hipokritis alias Munafik
Inilah sifat utama manusia Indonesia. Suka berpura-pura. Mereka akan cenderung menutup-nutupi kejadian yang dinilainya akan membawa dampak buruk bagi mereka. Lain di muka lain di belakang. Sangat suka menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakan atau dipikirkannya.
2. Segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikirannya dan sebagainya.
Kita mungkin kerap mendengar kalimat “Bukan saya”. Kalimat ini kerap muncul jika seseorang dihadapkan pada suatu masalah. Mereka cenderung akan mengelak dari tanggungjawabnya.
3. Berjiwa feudal
Revolusi kemerdekaan Indonesia sebenarnya bertujuan untuk membebaskan manusia Indonesia dari feodalisme. Namun pada kenyataannya praktek2 feodalisme masih bisa kita temukan sampai sekarang. Praktek2 ini dapat kita lihat dalam tata cara upacara resmi kenegaraan, dan masih banyak lagi lainnya.
4. Masih percaya takhayul
Mungkin masih segar dalam ingatan betapa saktinya sosok anak kecil bernama Ponari di Jombang Jawa Timur. Bagaimana bisa di jaman serba maju dan modern seperti ini kita masih percaya jika air dari seorang bocah SD bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tak lain karena manusia Indonesia sampai detik ini masih percaya pada takhayul.
5. Artistik
Manusia Indonesia itu dekat dengan alam oleh karenanya dia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaannya yang kesemuanya dapat mengembangkan daya artistik dalam jiwanya yang kemudian dituangkan dalam segala rupa artistik yang tercipta atas dasar rasa dan karsa.
6. Watak yang lemah dan karakter yang kurang kuat
Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau memperjuangkan keyakinannya. Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’ bersedia mengubah keyakinannya.
7. Tidak hemat, karena dia bukan “economic animal”
Manusia Indonesia itu pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah diterimanya. Dia cenderung boros. Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta.
8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa
Banyak manusia Indonesia yang ingin segera menjadi “miliuner seketika”, seperti orang bikin mie instant, atau dengan mudah mendapat gelar sarjana sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana, supaya segera dapat pangkat, dan dari kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya.
9. Manusia Indonesia itu tukang menggerutu
Manusia Indonesia itu sangat suka menggerutu tetapi menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau jika dia berada diantara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia
10. Cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain yang dilihatnya lebih dari dia.
Ungkapan rumput tetangga lebih hijau dari rumput halaman sendiri memang benar adanya. Manusia Indonesia cenderung tidak suka jika orang-orang sekitarnya mempunyai lebih daripada yang dia punya.
11. Manusia Indonesia juga dapat dikatakan manusia sok
Manusia Indonesia itu kalo udah berkuasa cenderung mabuk kekuasaaan dan gak mau turun-turun. Kalo kaya mereka akan mabuk harta dan akibatnya akan menjadi rakus. Digaji berapapun juga mereka akan merasa kurang dan kemudian melakukan korupsi.
12. Manusia Indonesia juga manusia tukang tiru
Masih ingat ketika demam boyband melanda? Semua berlomba-lomba bikin boyband. Sekarang karena sedang demam boyband korea semua juga berlomba-loma meng-korea-kan diri. Karena manusia Indonesia itu tukang tiru sehingga mereka cenderung tidak memiliki karakter khas.
Nah, itulah beberapa sifat-sifat manusia Indonesia yang dikemukakan mochtar Lubis dalam bukunya. Masih relevan kan dengan kondisi negera kita belakangan ini?? Nah mungkin saja ini penyebab selalu ada aja masalah yang melanda negeri ini karena memang sifat-sifat manusia Indonesia ya seperti yang dikemukakan diatas.

Lambang apa nih?? Tenang, “K” isn’t referring to Krizna :D. Kalo ngliat warna ijo khasnya dan bentuk huruf “K” nya, semua orang pasti uda bisa nebak ini adalah lambang Yahoo! Koprol. Yah, inilah jejaring sosial yang tergolong baru yang dibesut raksasa website Yahoo! Inc. Hari gini sapa sih yang ga kenal Koprol? Mungkin sebagian dari kita uda punya akun di situs yang beralamat di www.koprol.com ini. Sekilas Koprol seperti ga ada bedanya dengan jejaring sosial lainnya yang lebih dulu hadir di Indonesia. Fitur standard Update Status masih menjadi senjata utama jejaring sosial ini, meskipun terkesan lebih singkat dengan 140 karakternya dan tanpa dukungan dari pihak luar. Tapi ada yang membuat Koprol ini berbeda dengan jejaring sosial lainnya, kalau bisa saya bilang sebuah terobosan, yaitu adanya fitur Place. Sebuah fitur yang memungkinkan kita menambahkan tempat-tempat favorit untuk kemudian dijadikan petunjuk sedang dimana kita sekarang. Mungkin harapan dari Koprol sendiri adalah agar teman-teman kita tau, kita sedang dimana sih waktu update status ini dan memberikan gambaran, seberapa jauh sih teman kita ini. Selanjutnya tempat-tempat ini bisa kita share ke teman-teman dan mereka akan memberikan semacam rating yang menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap tempat tersebut. Kita pun bisa menciptakan place-place baru, entah itu rumah kita, kamar kita, sekolah SD kita dulu atau apa saja, tentunya dengan melalui sebuah mekanisme yang saya sendiri ga tau mekanisme itu seperti apa :p..
Masih ada satu lagi yang menurut saya, lagi-lagi sebuah terobosan di dalam dunia per-jejaringsosial-an negeri ini. Adanya sebuah komunitas. Sejak saya bergabung di jejaring sosial ini, saya terkesan dengan eratnya rasa persaudaraan mereka. Hubungan mereka ternyata tidak hanya berjalan di dunia maya tapi juga merambah dunia nyata dengan melakukan serangkaian kegiatan kopdar. Hal ini menjadi sebuah fenomena tersendiri dan belum pernah ada user sebuah jejaring sosial dipertemukan dengan sesamanya dalam jumlah yang banyak. Bukan hanya kopdar, mereka juga kerap menggelar kegiatan sosial atau sekedar memberikan informasi tentang kegiatan sosial yang sedang atau yang akan dilaksanakan. Sebuah terobosan dan two thumbs up untuk itu.
Namun, jujur, saya sebenarnya tidak begitu suka bergabung dengan sebuah komunitas. Menurut saya sebuah komunitas hanya akan membatasi ruang gerak kita untuk bisa bergaul dengan banyak orang. Suka atau tidak, paham primordialisme atau kedaerahan, atau dalam hal ini kekomunitasan masih lekat dalam pikiran kita. Kita akan cenderung lebih mementingkan komunitas kita di atas segala-galanya. Kita akan cenderung lebih memperhatikan status teman-teman yang sekomunitas dengan kita. Mungkin inilah yang menjadi boomerang bagi saya. Karena saya tidak bergabung ke dalam sebuah komunitas, saya merasa seperti menjadi kaum minoritas dan merasa tersisih dari pergaulan koprol. Salah satu indikasinya tentu bisa dilihat dari Update Status saya. Misalnya, dalam sehari saya update status sebanyak 10 kali. Dari jumlah itu mungkin yang ada komentarnya hanya 20% nya saja, lainnya dibiarkan dingin dan garing kayak nasi kering. Dan dari 250 sekian teman saya, hanya orang-orang itu saja yang mendominasi 20% komentar di status saya. Atas dasar itulah kemudian timbul pikiran, apa akun saya ini invicible ya sampe ga bisa diliat user lain, atau emang pura-pura ga diliat kali yah. Tapi hal tersebut bukan sebuah masalah serius bagi saya. Saya ga terlalu mementingkan status saya dikomentari atau sekedar dibump. Bagi saya bisa menghadirkan kata-kata, yang mungkin ga penting, di Koprol adalah sebuah kebanggan. Diluar itu, saya bersedia menanggung segala konsekuensinya.:)
Tapi apapun itu, inilah jejaring sosial. Sebuah wadah tempat kita bersosialisasi dengan sesama. Dan kata sosial biasanya sangat erat kaitannya dengan perasaan saling menghormati dan saling menghargai.

Kamu suka menulis blog? Kalo iya, nih software wajib hukumnya di instal di komputer atau laptop kamu. Kenapa wajib? Karena kamu bisa mencurahkan segala uneg-uneg kamu ke dalam blog kamu dengan tanpa koneksi internet. Mungkin bagi pengguna internet yang nonstop, tanpa batas waktu, software ini serasa mubadzir karena mereka bisa menulis langsung di blognya setiap saat secara online. Tapi, bagi pengguna internet yang mempunyai masalah koneksi, entah itu karena lemot atau mungkin juga karena tidak bias online setiap saat, software ini amat sangat bermanfaat sekali. Bukan berlebihan tapi itulah faktanya. Saya menggunakan software ini dalam beberapa edisi posting saya di dua blog saya dan kemudahan yang ditawarkan bukan main-main. Pertama, tentu saja, nulis artikel blog tanpa koneksi internet. Kita bisa nulis apa saja di form yang disediakan yang kurang lebih mirip Microsoft Word. Atau bagi kamu-kamu yang udah mahir mengetik di Word, dengan segala kemudahannya, juga bias langsung mencopy tulisanmu dari Word langsung ke dalam form Windows Live Writer. Tentu, tulisanmu itu hasil karya sendiri dan bukan tulisan orang lain lho. Namun, bagaimana kalo kita ingin memposting sesuatu selain tulisan? Sangat mudah. Di Windows Live Writer disediakan beberapa opsi untuk menyisipkan bermacam-macam dokumen, contohnya hyperlink, gambar, album foto, table, peta, tag bahkan juga video.

Setelah semua tulisan dan dokumen-dokumen kamu udah siap, kamu pun bisa mereview atau pratinjau tulisan kamu dan tampilannya akan persis seperti apa yang akan ditampilkan di blogmu nanti saat tulisanmu tadi diterbitkan. Jika ternyata masih ada yang kurang pas kamu pun bisa mengeditnya kembali sampai benar-benar sesuai dengan keinginanmu. Kalo sudah, terbitkan deh, dan tulisanmu tadi akan langsung nampang di urutan teratas blogmu (masih baru soalnya). Atau kalo kamu pengen penerbitannya menunggu saat kamu bisa online, kamu bisa menyimpan dulu tulisanmu ke dalam draft. Oh ya, satu lagi, untuk penerbitannya disediakan opsi untuk menentukan jadwal penerbitan, bisa kamu tentuin tanggal berapa artikelmu tadi terbit di blogmu. Tapi inget, untuk menerbitkannya membutuhkan koneksi internet lho ya. Jadi disini yang bisa dilakukan saat offline hanya waktu menulis artikelnya saja. Lalu bagaimana jika tulisanmu kamu bagi-bagi ke dalam beberapa label atau kategori? Tenang saja, Windows Live Writer juga memiliki kemampuan untuk membaca label-label apa yang udah kamu hadirkan di blogmu sebelumnya untuk kemudian pilih, tulisanmu tadi akan kamu labelin apa. Pinter juga ya Windows Live Writer ini. Hahaha. Sebenarnya tidak juga sih, hal ini bisa terjadi karena waktu penginstalan kita diminta mengisikan data lengkap tentang blog kita. Terdiri dari alamat URL blog kamu, nama blog kamu dan email yang digunakan untuk akses masuk ke blog beserta passwordnya. Kalo semua persyaratan tadi uda dipenuhi maka dengan segera Windows Live Writer pun akan mendeteksi blogmu, termasuk mendeteksi juga label-label apa yang ada di blogmu. Pokoknya, hampir semua yang ada di blogmu tak akan luput dideteksi oleh Windows Live Writer. Oleh karena itu penginstalan harus dilakukan secara online. Pendek kata kalo kamu udah terbiasa nulis artikel di blog secara online, entah itu di Blogger, Wordpress atau blog yang lain, kamu tidak akan mengalami kesulitan menggunakan Windows Live Writer, karena memang sama persis cuma bisa dilakukan secara offline.
Proses penginstalannya juga sangat mudah. Setelah penginstalan udah dipersiapkan, nanti akan muncul kotak dialog yang menyediakan pilihan software apa saja yang akan diinstal, karena kita ingin menginstal Writer jadi centang yang Writer saja, yang lain di uncentang aja. Oh ya, karena software ini membutuhkan Microsoft NET Framework, maka sebelum penginstalan ada baiknya diinstal dulu Microsoft NET Framework-nya. Namun jika tidak ada Microsoft NET Framework proses penginstalan masih bisa berjalan tapi lama, karena masih harus mendownload dulu Microsoft NET Frameworknya. Setelah itu ikuti semua petunjuknya, isi data-data tentang blogmu secara lengkap dan benar. Jika sudah, selamat menikmati..:)
Bagaimana? Menarik bukan? Hobi nulis blogmu pun bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tak peduli ada koneksi internet atau tidak, kalo ide udah ada di kepala hajar aja pake Windows Live Writer.
Tertarik? Langsung aja download disini atau disini untuk online installer, atau mau yang offline installer bisa download juga disini.

television Coba tanya, dari sekitar 230 juta manusia Indonesia, siapa yang tidak mengenal televisi?? Pasti hampir 100% menjawab tahu. Meskipun mungkin beberapa persen di antaranya tidak memiliki sendiri tapi bisa dipastikan mereka pun pernah menontonnya. Ya, televisi memang sudah menjadi kebutuhan primer dewasa ini. Dahulu televisi masih merupakan barang mewah bagi sebagian orang. Hanya orang-orang tertentu dengan tingkat ekonomi tinggi yang mampu mempunyai televisi. Tapi di jaman yang serba maju seperti sekarang ini, televisi bukan lagi barang mewah. Bisa dipastikan di hampir seluruh ruang keluarga di rumah-rumah masyarakat terdapat televisi.
Televisi sudah menjadi tontonan wajib bagi semua orang. Tidak hanya kaum tua, muda, anak-anak maupun balita. Dan acara yang ditayangkan di dalamnya, secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi gaya hidup penontonnya. Hal inilah yang mungkin tidak banyak disadari oleh sebagian masyarakat. Saya masih mengingat jelas bagaimana dulu saya begitu bangga menirukan gaya Ksatria Baja Hitam atau Power Rangers termasuk gaya berantemnya. Anak kecil, yang lugu memang mudah menirukan gaya-gaya tontonan favoritnya di televisi. Tentu tayangan yang memang ditujukan untuk anak-anak. Namun, bagaimana jika anak-anak ini mengkonsumsi tayangan dewasa? Tayangan dewasa disini bukan hanya tayangan yang bersifat “xxx” tetapi juga tayangan yang membutuhkan pemikiran dewasa. Nah, inilah yang terjadi sekarang. Kalau saya menonton televisi sekarang, sangat sulit ditemui acara khusus anak-anak, kecuali film kartun. Diluar film kartun, anak-anak sekarang dipaksa menonton acara yang harusnya ditonton mereka 10 tahun lagi. Sinetron salah satu contohnya. Apa yang ada di benak kita tentang sinetron? Pertama, pasti percintaan, persaingan, pukul-pukulan dan bahkan tidak jarang terlontar kata-kata kotor. Apakah anak umur 10 tahun sudah mengerti percintaan? Mungkin yang mereka lihat hanya sifat pemain-pemain sinetron di dalamnya, yang menurut saya sangat tidak masuk akal. Apalagi dengan semakin menjamurnya acara berkedok Reality Show yang menurut juga tidak terlalu real. Ada sebuah acara reality show di sebuah televisi swasta yang ditayangkan setiap malam, dimana di dalamnya hanya menampilkan kekerasan, kata-kata kasar, saling menghasut dan berbagai keburukan lainnya. Nah apa jadinya kalau acara ini ditonton anak-anak? Apalagi mereka mempraktekkannya di kehidupan nyata. Bisa dibayangkan bagaimana karakter mereka nantinya. Suka tidak suka, televisi ikut berperan dalam pembentukan karakter manusia.
Hal inilah yang sangat memprihatinkan. Bagi pelaku bisnis pertelevisian, hal ini tidak terlalu merisaukan mereka. Karena mereka hanya mementingkan rating dan materi semata tanpa memikirkan dampak apa yang akan terjadi lewat acara yang ditayangkannya. Mungkin hanya orang tualah yang harus bisa menjadi filter bagi anak-anaknya. Orang tua wajib menentukan acara-acara apa saja yang boleh dan yang tidak boleh ditonton anaknya. Dengan begitu diharapkan karakter anak-anak yang terbentuk nantinya benar-benar karakter manusia Indonesia yang santun, saling menghormati, tenggang rasa, yang belakangan semakin sulit ditemui di televisi.
Semua hal memang ada sisi positif dan negatifnya. Kita bisa mengambil yang positif dan harus membuang yang negatif.

Mungkin sebuah kalimat yang sangat pas untuk menggambarkan perasaanku tentang blog ini. Ya, setelah berkali kali ganti tampilan, saya merasakan inilah tampilan yang sangat pas untuk blog ini. Dengan semangat yang telah saya usung sejak awal pendirian blog ini, saya yakin blog saya ini akan diterima di masyarakat dunia maya.
Bukan hal mudah memang menentukan pilihan tampilan pada sebuah blog. Selain memilih tampilan yang sesuai untuk mengakomodasi gadget-gadget yang ingin kita tampilkan di blog, tampilan template juga harus ringan, tidak membutuhkan loading lama untuk menampilkan blog secara keseluruhan, dan yang paling penting adalah bagaimana blog kita bisa ditampilkan secara optimal di berbagai browser yang sekarang semakin beragam.
Begitu juga ketika saya memilih tampilan untuk blog ini. Sudah tak terhitung berapa kali blog ini operasi plastik untuk mengubah tampilannya. Apalagi untuk orang perfectionist seperti saya, ketidaksempurnaan pada sebuah hal yang kecil saja bisa mengurangi kepuasan saya terhadap suatu hal. Dan, setelah sekian kali saya mengganti tampilan blog ini, template yang sekarang saya rasa sudah mampu mengakomodasi apa saja yang ingin saya tambahkan dalam blog ini. Mungkin masih ada kekurangan di sana sini tapi saya rasa bukan hal yang mengganggu pikiran saya. Oleh karena itu, untuk beberapa waktu ke depan, wajah blog ini akan seperti yang anda lihat sekarang. Semoga bisa anda nikmati.. :)

Hidup... Apa itu hidup?? Secara garis besar sih, kalau sesuatu itu bernafas, bergerak atau setidaknya mempunyai nyawa, udah bisa dikatakan hidup.. Tapi, kalau cuma 3 hal itu aja sih, tumbuhan juga bisa. Apalagi hewan.. Nah, apa kita mau disamakan dengan tumbuhan atau hewan??, yang hidup hanya untuk makan (atau makan untuk hidup??). Tentu gak bakal ada yang mau. Trus apa yang harus kita lakukan agar hidup kita berbeda dari mahkluk hidup lainnya?? Memaknai hidup!!! (Maksudnya??)..
Tuhan menganugerahkan segalanya untuk manusia yang beberapa darinya tidak dimiliki mahkluk lain.. (Apa itu??).. Akal dan pikiran. Manusia jelas lebih pintar daripada hewan dan itu yang membuat kita beda. (kalau dipake sih otaknya, kalo gak??).. Lalu, apa guna akal dan pikiran?? Banyak dab!!.. Salah satunya, untuk memaknai sebuah kehidupan. Sebenarnya, kunci dari kalimat memaknai hidup disini adalah membuat hidup kita berbeda dengan mahkluk hidup lainnya, dengan mempergunakan akal dan pikiran kita sesuai kapasitasnya.
Untuk memaknai sebuah kehidupan banyak cara yang bisa kita tempuh antara lain, menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.. (caranya??). Seabrek sob!! dan itu tergantung dari individunya sendiri. Contoh kecil, menolong orang menyebrang jalan. Gak penting sih.. Tapi disitulah sebenarnya letak makna hidup kita. Kita menjadi berguna bagi orang lain. (yang contoh besar??).. Wahh.. tanya mulu nih dalam kurung..!!:D..
Bagi kita, khususnya generasi muda, yang hidupnya dihabiskan untuk bersukaria, mungkin belum terlalu memikirkan akan kemana hidup kita nantinya. Untuk saat ini, pokoknya kita senang, hati bahagia, ketawa ketiwi setiap hari, udah cukup untuk berkata "Inilah Hidup!!".. Tapiii.. sesuatu yang besar akan menunggu kita di depan sana. Tantangan sebenarnya dari sebuah kehidupan.. Nah, siapkah kita menghadapi itu?? Layaknya menghadapi sebuah perang besar, persiapan matang wajib dilakukan. Strategi perang,  pedang tajam dan  mental baja adalah hal mutlak yang harus dipersiapkan. Sama halnya dengan mempersiapkan sebuah kehidupan. Mental baja, strategi hidup dan senjata yang akan kita pergunakan untuk menaklukkan lika-liku kehidupan harus kita siapkan.
Sulit memang mempersiapkan semuanya apalagi jika udah bersinggungan dengan prinsip hidup.. Pada sebagian orang, ada prinsip hidup yang tidak boleh diganggu gugat oleh pihak lain. Sebagian orang tersebut yakin bahwa prinsip hidupnyalah yang akan membimbing mereka dalam menemukan makna hidupnya. Hidup sebenarnya bukan pilihan. Kita tidak bisa memilih mau jadi apa kita nanti karena semua itu tergantung pada nasib dan takdir. Tapi kita juga tidak bisa sepenuhnya memasrahkan semuanya pada nasib dan takdir. Bukankah ada satu kutipan dalam sebuah kitab suci yang menyebutkan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib umatnya kecuali mereka mengubahnya sendiri. Dalam kutipan itu jelas Tuhan menginginkan umatnya berusaha keras untuk menentukan nasibnya sendiri. (i've got the point!!) Menentukan nasib kita sendiri, dan itu kita mulai dari sekarang.. Hidup bukan pilihan tapi kita bisa memilih cara kita hidup. Dan cara kita hidup sangat bergantung pada prinsip yang kita pegang dalam menjalani hidup. Dan prinsip hidup kita muncul dari sebuah pemikiran. Jadi kesimpulannya, akal dan pikiran kita yang akan menentukan nasib dan takdir kita nantinya.
Jadiiii, pada akhirnya hubungan sebab-akibat juga akan terjadi disini. Jika kita memilih cara hidup yang seenaknya saja, hanya memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain di sekitar kita, dan memikirkan sesuatu hanya untuk sesaat, bisa dipastikan jika orang itu tidak akan diterima di pergaulan dan Tuhan juga akan seenaknya saja menentukan nasib dia. Sebaliknya jika seseorang memilih cara hidup dengan hati-hati, salah satunya dengan memaknai hidupnya agar berguna untuk orang lain, dan menjalani segala hal dengan pertimbangan jangka panjang, tentu Tuhan juga akan menentukan nasibnya dengan hati-hati dan bisa dipastikan nasib itu adalah nasib yang baik. Dan, siapa yang gak mau bernasib baik??

Bingung liat judulnya?? Tenang saja judul diatas bukan salah ketik. Kata Inspiracy muncul dari dua kata yang saya gabung jadi satu, yaitu Inspiration dan Piracy, yang kemudian saya artikan dengan pembajakan inspirasi. Hmm.. apa lagi ini? Dalam tulisan pertama saya di blog ini yang berjudul Again telah saya paparkan tentang latar belakang saya membuat blog ini, yang merupakan blog ketiga saya. Saya tidak puas dengan banyaknya artikel repost di blog-blog saya terdahulu. Oleh karena itu saya bertekad untuk tidak lagi memasang artikel-artikel yang repost di blog ini. Atas dasar tekad itulah kemudian muncul kata Inspiracy. Pembajakan atau Piracy adalah sebuah kejahatan. Karena menggunakan karya orang lain dengan tanpa izin adalah sebuah kegiatan yang merugikan salah satu pihak. Tapi, disini kita tidak sedang berbicara pembajakan di mata hukum karena saya tidak mengerti apa-apa tentang hukum. Kita akan membicarakan pembajakan dari sisi penghargaan. Ambil contoh, ketika anda mencari sebuah artikel di internet. Dengan bantuan Google tentu akan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi apa yang kemudian anda rasakan saat Google sudah menampilkan hasil pencarian anda? Berdasarkan pengalaman pribadi, hal yang membuat saya jengkel adalah ketika saya menemukan banyak sekali artikel yang, huruf maupun susunan katanya, sama persis dengan blog-blog yang lain. Saya gak habis pikir, mudah saja bagi mereka mengcopy tulisan orang lain, (seperti yang saya lakukan di blog saya sebelumnya) tanpa memikirkan bagaimana penulis asli tersebut mencurahkan waktu untuk menulis artikel tersebut, yang kemudian hanya di copy paste yang hanya membutuhkan waktu kurang dari semenit. Lantas kemana penghargaan kita terhadap hasil karya orang lain?? Masih teringat jelas bukan ketika Malaysia tanpa hak mengklaim budaya kita seperti batik, reog, tari kecak dll, tanpa dikomando sebagian besar masyarakat kita melancarkan aksi protes menentang klaim Malaysia yang menurut kita melanggar hak cipta budaya bangsa kita. Dari sisi nasionalisme memang patut diacungi jempol. Tetapi coba kita tengok diri kita sendiri. Mungkin kita juga tanpa sengaja atau dengan sengaja pernah melakukan tindakan pembajakan, mengambil karya orang lain tanpa izin dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Memang tidak ada label hak cipta pada karya tersebut, tetapi setidaknya ada lah sedikit penghargaan kepada mereka yang telah dengan susah payah mencurahkan inspirasinya. Hal itu juga yang akan kita rasakan ketika hasil karya kita kemudian dibajak orang lain untuk kepentingan pribadi. Tentu perasaan tidak terima akan muncul. Waktu, biaya dan pikiran kita yang telah kita curahkan untuk menulis sebuah artikel dengan tanpa hak dibajak oleh orang lain. Benar-benar perbuatan yang tidak beretika bukan?
Untuk itu alangkah indahnya jika semua saling menghargai, bukan hanya pada artikel di blog tapi juga dalam hal-hal yang lain. Saya telah menyadari kekeliruan saya di blog yang terdahulu dan saya memperbaikinya di blog ini. Semoga hal yang sama akan diikuti oleh blogger-blogger lainnya sehingga tidak ada lagi kejengkelan ketika menemukan artikel-artikel yang ditulis sama persis di banyak blog.
Kemudian dengan lantang kita berteriak Say NO! To Inspiracy

Dewa 19, PADI, ADA Band, Kahitna, Slank... Sapa yang gak kenal band-band tersebut? Merekalah band-band yang berkibar di era 90an. Band-band Indonesia yang belakangan namanya sedikit meredup sebagai akibat dari gempuran band-band baru yang mendadak bermunculan bak jamur di musim hujan (haiaah).. Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan saya, apa yang membedakan band-band Indonesia masa itu dengan band-band Indonesia masa kini? Sekilas mungkin tak ada bedanya. Dilihat dari segi bahasa band masa itu dan band masa kini masih menggunakan Bahasa Indonesia meskipun pada beberapa band ada yang menyelipinya dengan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan bahasa-bahasa lainnya. Dari segi musik, mungkin band-band sekarang jauh lebih maju. Berbagai jenis alat musik dipadupadankan yang menghasilkan lantunan musik yang enak untuk didengar. Jauh berbeda dengan band masa itu yang masih menggunakan peralatan musik standard macam drum, gitar, piano dan bas. Namun, kalau boleh saya memilih, band masa itu atau band masa kini yang ingin saya dengarkan?? Dengan lantang saya akan menjawab band masa itu.. Kenapa?? (pertanyaan bagus).. Dengan usia yang bisa dibilang agak dewasa (kalau gak mau dibilang tua), saya sudah terbiasa mendengarkan lagu dari band-band masa itu. Mungkin itulah yang membuat saya lebih memilih band-band masa itu. Namun terlepas dari itu semua yang membuat saya masih mengagumi band-band jadul sampai sekarang adalah kreativitas mereka dalam merangkai kata-kata menjadi lirik lagu yang romantis, puitis dan kadang meluluhkan hati..(ckckckck).. Itulah yang menurut saya menjadi nilai plus untuk band-band masa itu. Karena jika dibandingkan dengan band-band masa kini yang liriknya kebanyakan pas-pasan, tentu kekreativitasan mereka dalam merangkai kata-kata patut diacungi jempol. Band-band sekarang, kebanyakan hanya menonjolkan gaya mereka dalam panggung atau dalam video klip mereka. Lirik lagu-lagu mereka semuanya standard, gak ada yang istimewa, yang menurut saya, anak SD pun bisa bikin lirik seperti itu. Paling banter, mereka mencoba berinovasi dengan menyelipkan beberapa kata dalam bahasa asing sepeti Bahasa Jepang, Bahasa Inggris dll (Bahasa Jawa ada gak ya??). Ada juga yang belagak culun, yang bermodal lirik meggelitik namun sebenarnya menjijikkan. Come on guys, kekuatan sebuah lagu itu ada pada liriknya. Tapi kita gak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka. Mungkin juga di masa kini intervensi dari pihak-pihak luar mengekang mereka dalam menciptakan lirik-lirik yang kreatif. Tuntutan label mungkin salah satunya. Demi mengejar sebuah pencapaian materi mereka rela kreatifitas mereka direnggut. Dalam pemikiran saya, alangkah baiknya jika kualitas lebih diutamakan ketimbang kuantitas.Lebih baik menciptakan satu lagu saja tetapi dengan tingkat kreatifitas yang tinggi, tidak hanya pada kemampuan bermusik tetapi juga dalam memainkan kata-kata menjadi sebuah lirik daripada menciptakan seratus lagu tapi dengan musik sederhana dan lirik standard yang kadang gak bermutu, tampang dan aksi gila yang kemudian dijadikan senjata pamungkas. Tapi itulah mereka, jamur-jamur di musim hujan, yang jika musim kemarau datang mereka menghilang ditelan bumi.
Well, saya bukan orang musik, saya juga gak punya band, saya hanyalah penikmat musik dan itulah penilaian saya terhadap dunia permusikan Indonesia jaman sekarang. Selera musik setiap orang tentu berbeda dan saya melihat semua ini dari sudut pandang saya pribadi.

Again.. atau dalam Bahasa Indonesia berarti Lagi, mungkin adalah kata yang sangat pas untuk menggambarkan sifat manusia.. Ya, sifat manusia yang tidak pernah puas akan sebuah pencapaian. Lagi, lagi dan lagi. Sifat ini juga menjalar ke saya dan blog inilah buktinya. Blog ini adalah blog ketiga yang saya miliki. Hal ini dikarenakan masih adanya rasa tidak puas pada pencapaian yang sudah saya hasilkan di blog-blog sebelumnya.. Apa itu?? Banyaknya posting yg repost. Saya harus mengakui hal itu. Pada awal-awal belajar blogging, tentu traffic tinggi adalah tujuan utama. Tapi setelah saya pikir kembali, apa gunanya traffic tinggi kalau posting yang ada di blog banyak ditemui di blog-blog yang lain. Sebuah hal yang mengherankan atau bahkan mungkin memalukan. Atas dasar pemikiran itulah saya akhirnya memutuskan membuat blog baru ini dengan harapan semua posting yang ada di dalam blog ini adalah posting saya sendiri dan tidak akan ditemui di blog-blog lain kecuali blog tersebut meng-copy dari blog saya. hehe.. Mungkin akan menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa jika blog yang berasal dari pemikiran sendiri juga mendatangkan traffic yang banyak dan diakui oleh banyak orang.


Hari ini, 18 Februari 2011. Tepat 24 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya aku membuka mata. Untuk pertama kalinya juga aku menghirup udara. Karena di hari itulah aku dilahirkan ke dunia. 24 tahun bukanlah waktu yang singkat. Berliku-liku jalan sudah saya lewati. Banyak hal yang terjadi dalam rentang waktu 24 tahun, fase dimana bagi semua orang, adalah fase untuk mencari kedewasaan. Kedewasaan yang oleh sebagian orang sering dibandingkan lurus dengan usia. Hal yang sebenarnya masih perlu diragukan. Banyak orang yang bertingkah kekanak-kanakan dikala usia mereka sudah diklaim dewasa, demikian juga sebaliknya. Yah, kedewasaan bukan diukur dari banyaknya usia tapi dari kedewasaan pikiran. Tetapi, lazimnya seseorang yang sudah berusia banyak akan diikuti oleh dewasanya pemikiran mereka, karena mereka telah melalui proses pendewasaan yang cukup panjang. Lalu, apakah usia 24 sudah bisa dikatakan dewasa? Bisa iya bisa juga tidak. Karena seperti yang sudah dibicarakan diatas, ukuran kedewasaan bukan dari usia tapi dari pemikiran. Kemudian muncul lagi sebuah pertanyaan, apa yang telah saya dapatkan dalam kurun 24 tahun ini? Jawabannya, banyak. Tapi menunjang proses pendewasaan atau tidak? tunggu dulu. Menilai diri sendiri memang sangat sulit, bahkan sesuatu hal yang sangat tidak mungkin. Jika kemudian muncul sebuah penilaian dari diri sendiri, bisa dipastikan penilaian itu akan bersifat subjektif. Tetapi untuk menilai pengalaman hidup yang menunjang proses pendewasaan adalah hal yang mudah untuk dilakukan bahkan secara tidak sengaja pun bisa. Bagaimana caranya? Tengok ke belakang. Jika saya menengok ke belakang, sudah banyak kejadian yang saya alami. Mulai dari pengalaman menjalin persahabatan, pertemanan, pertemuan, perpisahan, sesuatu yang menguras adrenalin dan tentu saja percintaan. Berbicara soal percintaan, bukan hal yang mudah untuk memahaminya. Sampai sekarang pun saya kesulitan untuk memahaminya meskipun sudah banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dari situ. Kegagalan masih kerap melanda. Tetapi itu sebenarnya bukanlah hal yang menyakitkan. Justru dari situlah proses pendewasaan kita muncul. Saya berpegang pada sebuah pepatah yang kemudian saya jadikan prinsip dalam hidup saya. Bukan hanya prinsip dalam percintaan tetapi juga dalam segala hal.
"Tidak penting berapa kali saya terjatuh, yang lebih penting adalah seberapa sering saya bangkit untuk melanjutkan kehidupan seperti sedia kala"
Bangkit dari jatuh, mungkin suatu hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan. Tapi dari situlah saya mendapatkan sebuah nilai dari proses pendewasaan. Sering kita mendengar banyak orang yang mengakhiri hidup mereka karena sebuah kegagalan. Entah kegagalan dalam pekerjaan, pendidikan atau percintaan. Saya pun tidak habis pikir, apa yang ada dalam pikiran mereka sehingga mereka lebih memilih mengakhiri semuanya ketimbang memulainya kembali dari awal. Yah mungkin hanya mereka dan Tuhan yang tahu.Tapi itu jelas sangat bertentangan dengan prinsip hidup saya.
Saya mempunyai sebuah analog tentang sebuah kehidupan. Saya menganalogkan sseorang pembalap. Sirkuit balap mungkin sama dengan jalan hidup kita. Adakalanya kita berjalan lurus. Adakalanya juga kita harus mengerem mendadak, berbelok ke kiri ke kanan dst. Seorang pembalap pasti mempunyai teknik dalam melibas tikungan yang disebut Racing Lane. Sebuah garis imajiner yang menggambarkan teknik seorang pembalap dalam melewati tikungan. Racing lane bukanlah sebuah garis yang sengaja dibuat untuk memandu seorang pembalap melainkan sebuah garis yang muncul dari intuisi pembalap tersebut. Racing lane diambil seorang pembalap untuk menjaga akselerasi mereka agar tidak terlalu lama dalam melewati tikungan. Inilah yang kemudian saya analogikan dalam kehidupan. Dalam melewati sebuah kehidupan yang berliku, kita pun harus mempunyai Racing lane yang menggambarkan teknik kita dalam melibas masalah dalam hidup kita. Kita harus selalu menjaga akselerasi kita dalam melewati rintangan agar kita tidak terlalu berlarut-larut dalam meratapi kegagalan. Layaknya seorang pembalap yang mengambil racing lane untuk berakselerasi setelah keluar dari tikungan, kita pun harus berakselerasi secepatnya untuk keluar dari masalah. Dalam hidup, kita sebut saja Life Lane. Sebuah teknik untuk menjaga akselerasi kita dalam melewati lika-liku kehidupan.
Itulah sekelumit kisah tentang saya dan kehidupan saya selama 24 tahun di dunia ini. Semoga kita, atau setidaknya saya, bisa mengambil pelajaran dari tulisan di atas.
Sebagai penutup, saya mengucapkan pada diri saya sendiri, Selamat Ulang Tahun yang ke 24. Semoga di usia yang semakin bertambah ini tingkat kedewasaan saya juga semakin bertambah. Amin..