Skip to content

Krisna Prasetyo

Berbeda. Apa yang ada di benak kamu waktu baca kata itu?? Lain daripada yang lain? Aneh? Freak? Yah, apapun itu yang jelas menjadi berbeda itu sulit. Harus siap lahir batin. Tapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Menjadi berbeda itu butuh keteguhan hati, butuh mental baja agar gak mudah terpengaruh sama keadaan sekitar. Dan gak selamanya berbeda itu gak baik. Now think ya, soal ngrokok, pernah aku ngliat anak SD ngrokok lewat depan rumah. Apa manfaatnya buat dia? Ngerasain enaknya rokok aja belum tentu bisa dia. Parahnya lagi gak cuman satu dua yang kayak gitu. Ada banyak anak-anak SD yang udah mulai berasap hidung dan mulutnya. Kena wabah apalagi itu kalo bukan wabah ikut-ikutan, tiru-tiru. Mereka ikut-ikutan karena menganggap yang ngrokok itu yang gaul, yang ngrokok itu yang laki, yang ngrokok itu yang sangar. Nah buat yang kebal sama wabah ini pasti gak bakal semudah itu ikut-ikutan ngrokok. Salutnya lagi kalo orang-orang yang begini ini hidupnya di tengah-tengah orang-orang yang suka tiru-tiru tadi, two thumbs up deh. Berarti mereka punya mental baja, dan orang-orang yang begini ini biasanya bangga karena mereka lain dari yang lain. Dan bukan berarti yang gak ngrokok jadi gak gaul, gak laki dan gak sangar. Bukankah laki itu harus jadi pemimpin bukan dipimpin?? Harus bisa ditiru bukan tukang tiru??
Gak cuman itu aja. Soal musik, saat trend K Pop melanda. Bisa dipastikan semua bakal berdandan ala Korea, bikin boyband, girlband. Meskipun ada sebagian yang gak sepenuhnya boy sih. Dulu juga waktu trend emo menyerang semua berlomba-lomba meminggirkan rambutnya. Atas dasar apa mereka melakukan itu? Ikut-ikutan dan biar dibilang gaul karena udah up to date dengan trend yang ada. WTF!
Disinilah para penganut diferensialis beraksi. Mereka berlomba-lomba untuk meng-counter trend yang ada. Bukan apa-apa tapi karena di dalam darah mereka udah mengalir darah yang berbeda, darah yang emang anti sama yang namanya ikut-ikutan. Dan orang yang seperti inilah yang biasanya bisa menjadi trend setter bukan follower yang bisanya cuma ikut-ikutan. Jelas menjadi trend setter lebih membanggakan dan lebih terhormat daripada cuma menjadi follower.
Yah, bagi orang-orang yang berpaham diferensialis ini, menjadi berbeda merupakan kebanggaan. Karena mereka tau, gak semua orang bisa dan mampu menjadi berbeda.
Mengalirkah darah diferensialis di tubuhmu? Memilih menjadi kaum terhormat yang gak suka ikut-ikutan ato menjadi kaum follower yang kehilangan karakter khas karena bisanya cuma ikut-ikut? Ask to your heart!